Friday, August 16, 2013

Remaja Gaul


         Remaja saat ini tampaknya sangat berbeda tuntutan dan keadaannya kalau dibandingkan dari tahun ke tahun, dan seperti apa remaja kita 10 tahun yang akan datang tampaknya sangat sulit diprediksikan, karena banyak sekali factor yang mempengaruhinya, terutama teknologi. Teknologi di satu sisi memberikan kemudahan manusia untuk melakukan sesuatu, tetapi di sisi lain teknologi juga membuat manusia menjadi terperdaya atau tertipu karenanya, sehingga tidaklah heran saat ini banyak sekali masyarakat yang menjadi korban teknologi.
          Banyak sekali fakta-fakta yang dibaca di koran maupun di televisi tentang remaja, baik yang poisitif maupun yang negative. Tetapi tampaknya yang lebih menonjol justru kasus yang negative, yang sebetulnya tujuan dari penayangannya adalah untuk mencegah jangan sampai berbuat sperti apa yang dilakukan oleh orang lain yang merugikan diri dan lingkungannya tetapi justru hal itu menjadi contoh bagi remaja.
          Saat ini kasus married by accident semakin tampak di masyarakat, bahkan masyarakat tidak malu lagi melihat hal itu. Kasus kriminalitas yang sifatnya kecil, misalnya mengompas temannya atau mencuri soal ujian maupun yang sifatnya besar seperti mencuri, menjambret juga terjadi pada remaja. Kemudian masalah pendidikan juga banyak menimpa remaja, seperti membolos atau cabut dari sekolah bahkan bermain judi kecil-kecilan juga terjadi di sekolah. Belum lagi masalah kebut-kebutan yang sudah membawa korban dan tampaknya tidak juga membuat para remaja jera. Adanya fenomena ini cukup menarik kalau ditinjau dari sisi psikologis. Mengapa bisa terjadi? Apa problem solving nya?
         

ADA APA DENGAN REMAJA?

          Remaja seringkali dijadikan sebagai kambing hitam permasalahan sehingga remajalah yang salah kalau muncul masalah. Apakah betul?
          Masa remaja merupakan masa yang sangat menentukan keberadaannya dalam kehidupan di masa yang akan datang. Remaja yang giat belajar dan bekerja diprediksikan akan menjadi tangguh dalam menghadapi kesulitan, tetapi remaja yang kurang aktifitas justru akan memperlemah kekuatannya. Padahal orang mukmin yang kuat lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah.
          Setiap remaja memiliki energi untuk bisa berbuat baik. Coba sekilas renungkan kalau melihat keadaan ini:
  • Anak-anak yang lusuh sedang mengorek sampah mencari makanan?
  • Ibu-ibu menggendong anaknya meminta sumbangan di siang hari yang panas?
  • Seorang remaja dengan penampilan trendy merokok di dekat ibu-ibu yang mencoba melindungi bayinya?
  • Artis terkenal tertangkap sedang pesta ganja?
  • Pak Guru buang sampah sembarangan?
  • Atau coba pilih mana yang lebih bermanfaat membaca buku atau main PS?
Betul kan, kita dengan mudah menentukan mana yang baik dan yang buruk.
          Pada masa remaja sebetulnya banyak sekali tugas perkembangan yang harus dilakukan, sehingga kalau telah dilakukan di masa remaja maka di masa yang akan datang atau di masa dewasa dapat diprediksikan tidak akan banyak mengalami kesulitan.

          Beberapa tugas perkembangan remaja awal antara lain:
  1. Menjadi remaja yang beriman dan bertaqwa.
  2. Mempersiapkan diri, menerima, positif & dinamis terhadap perubahan fisik & psikis.
  3. Berperan sebagai pria & wanita dalam pola hubungan dengan teman sebaya.
  4. Peran pria & wanita dalam kehidupan sosial.
  5. Bertingkah laku yang diterima kehidupan sosial.
  6. Mengenal kemampuan, bakat & minat & kecenderungan karir.
  7. Mengembangkan ketrampilan.
  8. Mengembangkan sikap mandiri secara emosional & sosial ekonomis.
  9. Mengenal sistem etika & nilai-nilai sebagai pedoman hidup.
Dengan banyaknya tugas perkembangan seorang remaja yang harus dilakukan itu, seringkali sebagian ada yang terabaikan, kebanyakan hanya tugas yang sifatnya intelektual yang dikejarnya, sehingga dalam kehidupan ini tidak seimbang. Tidak dilakukannya tugas perkembangan itu bukan hanya kesalahan remaja tetapi juga karena orangtua  memiliki tolok ukur bahwa anak yang berhasil adalah anak yang juara, pada hal sebetulnya bukan hanya itu saja, tetapi adanya keseimbangan dalam kehidupan ini. Hal inilah yang kadang tidak dipahami oleh orangtua maupun remaja.
          Di samping itu remaja juga memiliki ciri-ciri yang menonjol, antara lain curiosity (rasa ingin tahu), identifikasi peergroup (kesamaan dengan teman sebaya) insecurity (memiliki rasa tidak aman), escape (keinginan untuk bebas), boredom (mudah bosan), rebelliousness (cenderung melawan), kebutuhan penerimaan perilaku, proses pencarian identitas diri, penolakan budaya, serba mungkin. Keseluruhan ciri-ciri tersebut akan menuju perkembangan yang lebih baik kalau penyaluran energinya tepat.
          Adanya tuntutan yang banyak dan sementara itu ciri khas keremajaan juga membutuhkan perhatian kadang menyebabkan tidak terfokus pada satu hal dan kurang adanya bimbingan dari lingkungannya, terutama orangtua. Apalagi dengan serangan yang bersifat non fisik tetapi justru bersifat psikis dan pemikiran yang secara tidak langsung perlahan-lahan menghancurkan kehidupan remaja itu sendiri. Arus globalisasi juga terimbas pada remaja.

PROBLEM SOLVING?


          Lalu bagaimana jalan keluarnya agar remaja tidak ikut terlibat pada hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pergaulan bebas atau kenakalan remaja? Ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:
·        Setiap manusia memiliki potensi pendengaran (bukan sekedar telinga), penglihatan (bukan sekedar mata), dan hati (bukan sekedar segumpal daging). Dengan potensi ini manusia mampu menjadi pemimpin, paling tidak menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Mampu mengambil keputusan, menolak hal-hal yang buruk, memilih pergaulan yang baik, memilih aktivitas yang bermanfaat. Hindari bergaul dengan remaja yang kurang baik kalau tidak sanggup untuk merubah lingkungan. Potensi yang dimanfaatkan menunjukkan tanggung jawab manusia kepada Allah. Tidak memanfaatkan potensi menunjukkan sikap tidak bersyukur.
·        Tidak perlu membandingkan antara nikmat yang diberikan Allah kepada diri sendiri dan orang lain, akibatnya nikmat terkadang dipersepsikan sebagai kekurangan. Terima kekurangan apa adanya, tidak perlu mencari perhatian, karena itu bukan ukuran keberhasilan (secara kasat mata manusia maupun di hadapan Allah). Ukuran keberhasilan adalah manusia mampu menggali potensi (fitrah) yang dimiliki secara optimal, meskipun memiliki kekurangan. Belajar untuk menerima apa adanya. Yakin pada diri sendiri, menerima dan mau menampilkan diri dengan jujur.
·        Lingkungan di sekitar remaja perlu memberikan wadah melakukan aktifitas, misalnya acara untuk remaja atau lomba-lomba yang ditujukan untuk remaja. Jangan biarkan waktu luang terbuang dengan percuma.
·        Standart norma yang islami harus dimiliki, sehingga perlu belajar berani untuk mengatakan tidak dan bangga untuk menjadi orang Islam. Norma agama/pribadi jelas, tertanam dalam diri, bukan sekedar topeng. Berani tampil beda sekaligus adaptif.
·        Tentukan tujuan / program harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Tulis dan kerjakan langsung program itu, berusahalah untuk mengikutinya,   tidak hanya NATO…. (No Action Talking Only). Pernyataan  tujuan / program bukanlah sesuatu yang ditulis dalam semalam, tetapi memerlukan waktu yg membuat  NYAMAN, sehingga perlu meninjau secara berkala dan membuat PERUBAHAN kecil sementara wawasan (pengetahuan + ketrampilan) dan keadaan berubah.
·        Hilangkan rasa malas dan menunda pekerjaan atau tugas, jangan menunggu hari esok tetapi saat ini, lakukanlah dengan segera. Self control perlu ditingkatkan. Akui, perbaiki dan belajar dari kesalahan dan kekhilafan SEGERA ! Jangan menyalahkan & menuduh pihak lain ataupun keadaan lain.

No comments: