Monday, August 12, 2013

K E T R A M P I L A N B E R S E P E D A

       

Bersepeda kelihatan merupakan aktifitas yang biasa saja, tidak istimewa, tetapi ternyata dalam bersepeda itu mengandung berbagai tantangan seperti dalam menghadapi kehidupan, sehingga anggapan bahwa ketrampilan bersepeda merupakan ketrampilan yang wajib dimiliki anak merupakan suatu hal yang sangat tepat. 

          Pada saat anak saya - Abidah  yang berusia 5 tahun saat itu - bersepeda, ia tidak menyukai jalan yang rata dan lurus, ia lebih menikmati jalan yang bergelombang atau berlubang atau berair, di situlah ia merasa senang dan sangat menikmati suasana tersebut. Pulang dari bersepeda selalu diikuti dengan sepeda dan baju yang kotor. Sambil bermain, yang dicirikan dengan perasaan senang, ia juga menghadapi tantangan. Jalanan bergelombang justru itulah yang dicarinya. Apalagi kalau jalanan basah karena habis hujan, wah senang sekali bersepeda masuk ke dalam kubangan air di jalan. Dunia anak-anak sangat dirasakan olehnya. 
          Apa saja yang didapatkan pada saat anak bersepeda?
1. Yang pasti anak akan merasakan senang, bahagia, riang dan gembira. 
2. Rasa bangga juga dimilikinya, karena ia dapat secara mandiri pergi ke luar rumah. Hal ini bisa dijadikan sebagai modal untuk meningkatkan rasa percaya diri. 
3. Keberanian menghadapi tantangan juga akan didapatkannya, yaitu pada saat ia belajar bersepeda, yang pasti pernah mengalami jatuh. Tidak ada anak belajar bersepeda tidak mengalami jatuh. 
4. Ketrampilan sosialisasi akan didapatkan pada saat anak bersepeda bersama teman-temannya.
5. Belajar untuk memahami rambu-rambu lalu lintas dan mematuhi peraturan lalu lintas pada saat melewati jalan.
6. Anak bisa belajar mengendalikan diri, yaitu pada saat melewati jalan yang naik dan turun, tentu ia perlu mengendalikan lajunya sepeda agar tidak membahayakan dirinya. Hal ini dapat dianalogkan dalam kehidupan sehari-hari untuk dapat belajar  mengontrol dirinya.
7. Belajar untuk mandiri. Apabila anak disuruh untuk membeli sesuatu dengan menggunakan sepeda, atau pada saat ia bermain bersama teman-temannya, maka dapat memupuk kemandiriannya.
          Kapan anak belajar bersepeda? Belajar bersepeda diawali pada saat anak berusia 2 tahunan dengan menggunakan sepeda roda tiga untuk belajar mengayuh pedalnya. Kalau anak sudah dapat mengayuh pedalnya dapat dilanjutkan tingkat kesulitannya dengan sepeda yang menggunakan roda bantu, yaitu roda belakang ditambahkan roda bantu kanan dan kiri. Apabila kecepatan sudah mulai dapat diatur, maka roda bantu belakang dapat dilepas satu per satu untuk melatih keseimbangannya. 
          Untuk dapat mencapai tingkatan bersepeda roda dua tentunya sangat membutuhkan peran orangtua untuk memotivasinya agar tidak merasa trauma. Ada sebagian anak yang merasa jera belajar bersepeda karena takut jatuh. Untuk menghindarinya dibutuhkan motivator orang dewasa untuk tetap memberikan semangat bahwa bisa mengendarai sepeda. Pada saat belajar bersepeda anak juga perlu dibekali dengan kesiapan mental, bahwa pada saat belajar bersepeda tidak menutup kemungkinan akan mengalami jatuh dan lutut bisa tergores, luka dan berdarah. Kesiapan mental ini sangat penting diberikan orangtua kepada anak yang akan belajar bersepeda. 
          Apa tantangan berikutnya setelah anak dapat mengendarai sepeda roda dua?  Dengan bersepeda anak dapat bermain dengan teman-temannya atau sepeda dijadikan sebagai alat transportasi atau sebagai sarana berolah raga dan berpetualang. Bagi yang berminat bahkan bisa berkompetisi dalam olahraga sepeda, tergantung minat anak masing-masing. Selamat bersepeda.... Gowes terus...

No comments: