Forum Orangtua

Ibu...satu kata yang melengkapi peran seorang perempuan yang penuh dengan liku-liku, yang dapat mengantarkan seorang anak untuk menjadi seorang pemimpin. Peran itu ditunggu, tetapi juga sekaligus penuh mengandung tantangan. Menjadi seorang ibu, perlu terus belajar sepanjang kehidupannya, tidak terhenti walau anak sudah besar dan sudah menikah. Begitulah tantangannya. Pada waktu anak masih kecil, ibu pun berperan menjadi anak kecil, pada saat anak tumbuh menjadi remaja, ibupun berperan menjadi sahabat remaja, pada saat anak telah menikah ibu pun berperan menjadi partner anak dalam mengasuh cucunya. Untuk menjalankan itu semua ternyata tidak mudah, begitulah kesimpulan pertemuan Forum Orangtua. Mengapa demikian? Ilmu untuk menjadi seorang ibu selama ini tidak diajarkan secara formal, tetapi datang secara naluriah. Anak memiliki perasaan, pikiran dan keinginan yang berbeda (bahkan tidak dipahami) dengan orangtua - khususnya ibu, sehingga rawan terjadinya konflik. Kurang adanya ide-ide kreatif dan inovatif dalam menghadapi anak, karena merasa terlalu banyak peran domestik yang dirasakan, sehingga merasa bingung menghadapi anak. Timbul tuntutan pada diri sendiri dan lingkungannya untuk menjadi seorang ibu yang sempurna. Sikap kurang sabar juga menjadi kendala dalam menghadapi anak. Kurang dukungan dari sikap suami, di mana suami menganggap bahwa mendidik menjadi tugas seorang ibu semata.
Untuk dapat mengeliminir dampak buruk hal itu, maka dibutuhkan tempat untuk berbagi ilmu dan curhat, berupa Forum Orangtua, yang bertujuan untuk mengurangi beban yang menjadi stress seorang ibu, sebagai arena untuk berdiskusi. Forum ini dijadikan sebagai ajang untuk berkeluhkesah mencari solusi bersama.Forum Orangtua beranggotakan ibu-ibu yang memiliki anak sebaya usianya, dengan jumlah anggota yang terbatas, maksimal 10 orang. Dengan usia anak yang sebaya diharapkan permasalahan menjadi menyempit (bahkan kadang merupakan permasalahan umum semua orangtua) sehingga dapat lebih mudah untuk memahami permasalahan yang dihadapi oleh orang lain, empati pun mudah didapat. Dengan demikian anggota forum akan mudah untuk berbagi. Dengan jumlah anggota yang terbatas maka juga akan membuat semakin berkualitas pertemuan tersebut.
Aturan main dalam forum tersebut, antara lain setiap ibu diharapkan berbicara secara terbuka, apa adanya, tidak berpura-pura atau gengsi dalam menyampaikan isi hati. Di samping itu setiap anggota juga diharapkan tidak menyampaikan rahasia forum ini kepada orang lain. Forum ini diadakan pertemuan sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya seminggu sekali atau setiap dua minggu. Pada awal pertemuan akan lebih sering dilakukan pertemuan, tetapi lama kelamaan diharapkan semakin jarang, artinya hanya pada saat menghadapi permasalahan anak saja. Idealnya lagi pada saat orangtua sedang berdiskusi, di ruangan yang berbeda anak juga diberi tugas yang terstruktur sesuai dengan tingkat perkembangan dan usianya, yang dipandu oleh seorang guru atau pelatih.
Mudah-mudahan dengan adanya Forum Orangtua ini dapat mengeliminir orangtua yang stress menghadapi anak serta mengurangi anak yang bermasalah, di mana ujung-ujungnya mengantarkan generasi penerus menjadi insan berakhlak mulia, pejuang-pejuang yang gagah berani dan perkasa, yang berani membela kebenaran dan mengajak oranglain untuk berbuat kebaikan. Insya Allah. (Roadshow Seulawah).