Friday, May 23, 2008

"KENALILAH AKU", kata Anak

Perkembangan manusia perlu dipahami oleh orangtua, agar lebih mudah mengenal anak secara utuh. Penyadaran tentang dunia perkembangan anak akan terasa membuat mudah dalam menghadapi situasi-situasi "sulit" yang dihadapi oleh orangtua. Ada beberapa hal-hal yang perlu dipahami oleh orang tua.
Pertama, perkembangan memiliki pola, artinya masing-masing ada urutannya dimulai dari bayi, batita, balita, remaja, dewasa, manula. Masing-masing memiliki ciri-ciri yang khas. Ada pola perilaku yang hanya muncul pada satu periode tertentu tetapi ada juga yang berkelanjutan pada beberapa tahap perkembangan. Misalnya perilaku menggunting segala hal yang dipegang terjadi pada usia balita, sehingga kalau terjadi peristiwa di mana sprei dan gorden orangtua menjadi sasaran anak balita merupakan suatu hal yang wajar, tetapi kalau dilakukan oleh seorang remaja maka tidaklah wajar. Contoh lain, bila anak usia 2 tahun makannya berantakan, adalah merupakan hal yang wajar, kalau hal itu dilakukan pada usia di atasnya maka bisa menjadi tidak wajar lagi.
Fungsinya orang tua memahami prinsip ini adalah sikap toleransi orangtua terhadap perilaku anak menjadi lebih besar, sehingga mengurangi reaksi emosi orangtua yang berlebihan, orangtua lebih paham bahwa hal itu merupakan perilaku yang wajar.
Manfaat lain kalau pola perkembangan dipahami maka proses stimulasi perkembangan oleh orangtua menjadi optimal, dan perkembangan juga berjalan lebih optimal.
Prinsip kedua, anak adalah makhluk yang unik. sehingga tidak pada tempatnya kalau orangtua membandngkan perilaku dan kemampan satu anak dengan anak lain. Mungkin tujuannya untuk memotivasi, tetapi hal ini dapat berdampak merusak harga diri anak tersebut. Sikap yang bijak adalah membandingkan dengan diri sendiri di masa lampau. Dengan prinsip ini keadilan orangtua akan lebih dinikmati oleh anak. Kalau akan memberikan sesuatu sesuai dengan kebutuhan dan keunikan anak.
Dengan memahami kedua prinsip ini maka STOP:
1. memarahi anak pada saat makan berantakan, dinding dicoret, rambut adik digunting, mandi lama, pakai sepatu lama dll selama perilaku anak yang terjadi pada usia yang tepat.
2. menyamaratakan perlakuan pada anak, misalnya "tuh contoh adiknya, dia aja sudah bisa....". "Masak kalah sama kakak, kakak aja juara..." dll
Demikian hasil road show ke perumnas tipe IV Duri

No comments: