Sunday, September 27, 2009

Punya Masalah?

"Anakku pernah jatuh pada waktu bergurau dengan teman-temannya, sehingga saya sekarang kuatir anakku bermain dengan temannya", kata seorang ibu.

Seorang mahasiswa sangat kecewa dengan nilainya, sehingga disobeklah kertas pengumuman di papan pengumuman.

Anak usia 4 tahun keinginannya tidak dituruti oleh orangtuanya, sehingga ia terus teriak-teriak, melempar-lempar barang yang ada di depan matanya.

Seorang atasan kecewa dengan bawahannya lalu menyuruh bawahannya untuk keluar dari ruangannya.

Seorang ibu marah kepada anaknya lalu mencubit dan memukuli anaknya.

Itu adalah sebagian fenomena yang dilakukan oleh masyarakat kalau memiliki masalah.
Masalah akan selalu dimiliki oleh setiap orang setiap saat. Tidak ada orang yang hidup tidak memiliki masalah.
Berbagai macam reaksi bila seseorang memiliki masalah, sehingga muncullah istilah defence mechanism, mekanisme pertahanan diri.
Masalah akan semakin besar bila menanggapi masalah secara tidak proporsional. Ada masalah kecil ditanggapi secara besar, jadilah besar masalah itu, sebaliknya masalah yang kecil ditanggapi secara kecil maka masalah itu menjadi kecil. Artinya masalah yang sama bisa ditanggapi secara berbeda. Misalnya seorang anak menumpahkan air di meja sehingga lantai kotor. Ada orangtua yang menanggapinya dengan calm, sehingga hanya memberitahu anaknya untuk hati-hati karena lantai licin, tetapi ada yang sampai memukul anaknya.
Ada yang mengatakan bahwa masalah itu sendiri tidaklah penting tetapi yang penting bagaimana menanggapi masalah tersebut. Peran masalah hanya 10 %, yang 90 % adalah cara menanggapi masalah tersebut.
Jadi marilah kita tangapi masal itu secara rasional. Sulit? Ya memang .
Masalah akan terasa ringan kalau dilihat dari kacamata yang menciptakan atau mengadakan masalah, yaitu Allah. Semua peristiwa dalam kehidupan ini berada dalam skenario Allah. Sesungguhnya tidak ada yang sia-sia dalam kehidupan ini sekecil apapun. Semakin terbiasa melihat permasalah dari yang menciptakan manusia, maka akan semakin bijaksana orang tersebut. Mudah-mudahan kita termasuk orang yang melihat persoalan dari sisi Allah, sehingga tidak terjebak dalam masalah tersebut.

No comments: